DENPASAR – Ormas Baladika Bali Angunggah Shanti DPC Denpasar menggelar dharma tula pada Sabtu (10/6/2023). Acara yang berlangsung di Wantilan Pura Agung Lokanatha, Lumintang itu menghadirkan Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirti. Sebelum dharma tula, para peserta mengikuti persembahyangan bersama.
Dalam kesempatan itu, Ida Dukuh Celagi menyampaikan, organisasi masyarakat (ormas) seringkali dikonotasikan negatif oleh sebagian masyarakat. Penilaian itu tentu tidak terlepas dari apa yang pernah terjadi sebelumnya. Untuk itulah, sangat penting dipikirkan apa yang hendak diperbuat dan tanggung jawab atas perbuatan itu, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
“Sebaik apapun kita berbuat pada jalur yang benar, pasti ada saja yang menilainya buruk. Tapi itu tidak perlu didebatkan. Yang penting bagaimana kita melakukan yang terbaik dan bertanggung jawab,” jelasnya.
Belajar Mencintai Tubuh
Pembina Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa itu juga berpesan akan pentingnya belajar untuk mencintai tubuh. Kalau tubuh rusak, seseorang tidak bisa berbuat yang terbaik dalam hidupnya. “Jadi, minum minuman keras itu harus terkontrol agar tidak merusak tubuh,” ujarnya.
Ida Dukuh Celagi menuturkan, kadang ada orang mabuk-mabukan atau mengonsumsi obat-obatan hanya untuk menghilangkan ketakutan. Sebagai pelarian atas masalah-masalah yang menimpanya. Menurut Ida Dukuh, yang terbaik adalah hadapi masalah itu dan selesaikan. Itulah bentuk dari sebuah tanggung jawab dalam kehidupan.
Soal Anak Suputra dan Yadnya
Salah satu peserta dharma tula bertanya, bagaimana mendidik anak-anak supaya menjadi anak suputra. Ida Dukuh Celagi pun menekankan, di masa sekarang untuk mewujudkan anak suputra, peran orang tua sangat penting, dengan cara memberi contoh, bukan sebatas memberi nasihat.
Ada juga yang bertanya soal yadnya yang bisa dilakukan di tengah kondisi saat ini. Ida Dukuh menguraikan bahwa yadnya itu bukan saja upacara ritual. Banyak hal bisa dilakukan untuk beryadnya di masa kini, seperti berdana punia, bahkan melakukan pelayanan membagikan pengetahuan atau keterampilan. Tentunya dengan tujuan meningkatkan kualitas kehidupan.
Ubah Paradigma
Ida Dukuh Celagi yang hadir didampingi Jro Mangku Ketut Suryadi selaku Ketua Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa, mengucapkan terima kasih kepada Baladika Bali DPC Denpasar atas kesempatan yang diberikan. Ida Dukuh mengaku baru pertama kali memberikan suatu pencerahan terhadap ormas.
“Tujuan dari ini adalah membangkitkan kesadaran sebagai manusia yang bermartabat. Bagaimana mengubah paradigma preman dan konotasi negatif lainnya dari ormas, agar ke depannya menjadi lebih baik,” ucapnya.
Wujudkan Kedamaian
Sementara itu, Ketua DPC Denpasar Baladika Bali Angunggah Shanti, I Komang Ariawan, SH, MH menyampaikan, kegiatan ini diikuti sekitar 100 orang anggota DPC Denpasar. Ia pun mengucapkan terima kasih atas tuntunan Ida Dukuh Celagi. Menurutnya, pesan yang disampaikan Ida Nak Lingsir sangat baik. Seperti tidak merusak tubuh, bagaimana mewujudkan slogan “angunggah shanti” dalam kehidupan sehari-hari.
Ariawan mengatakan, pihaknya pun ingin di mana ada Baladika Bali di sana ada kedamaian sesuai dengan slogan itu. “Kami akan lebih banyak berbuat dan ikut terjun di masyarakat. Mudah-mudahan seperti apa yang disampaikan oleh Ida, kami bisa melaksanakan upacara manusa yadnya massal,” tandasnya. (dbc)



Belajar Mencintai Tubuh
Ubah Paradigma











