Home / Edukasi / Komunitas / Unik Bali

Senin, 5 September 2022 - 13:12 WIB

Bercerita Pembangunan Taman Ayun, Prasi Sepanjang 4 Meter Diselesaikan 17 Orang

Karya seni prasi sepanjang 4 meter yang dirampungkan komunitas Oprasi dipertunjukkan di Penggak Men Mersi Kesiman, Denpasar, Minggu, 4 September 2022.

Karya seni prasi sepanjang 4 meter yang dirampungkan komunitas Oprasi dipertunjukkan di Penggak Men Mersi Kesiman, Denpasar, Minggu, 4 September 2022.

DENPASAR – Sebuah karya seni prasi sepanjang 4 meter berhasil dibuat oleh komunitas Oprasi. Prasi ‘komik khas Bali’ itu merupakan seni membuat gambar di atas daun lontar. Prasi sepanjang 4 meter tersebut diklaim sebagai prasi terpanjang di Bali.

Karya tersebut dirampungkan oleh 17 orang pegiat prasi selama dua minggu. “Pembuatan prasi ini tak hanya dilakukan oleh seniman prasi dari Bali, tapi juga seniman China, Manado, dan pecinta prasi asal Flores,” ujar Koordinator Oprasi, Wayan Trisnayana (26 tahun) pada Minggu, 4 September 2022.

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Pelatihan Visualisasi Karya Fiksi Melalui Naskah Lontar yang digelar Penggak Men Mersi Kesiman bersama Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).

Dalam pelatihan itu, Trisnayana terlibat sebagai pelatih membuat prasi. Trisnayana menuturkan, prasi yang dibuatnya tersebut berkisah tentang Cen Fu Zen Ren yang dianggap sebagai arsitek Taman Ayun.

Dia menceritakan, komunitas Oprasi berdiri tahun 2018 lalu dan sudah melakukan beberapa pameran prasi. Tak hanya berpameran di Bali, pihaknya namun juga sempat pameran di San Fransisco, Amerika Serikat.

Baca Juga :  Terpilih Aklamasi, I Wayan Tunjung Kembali Nakhodai IPI Bali

“Membuat prasi ini adalah sebuah meditasi seni. Saat menggoreskan pangrupak (pisau kecil untuk menulis di daun lontar) semua energi dan konsentrasi berpusat pada tangan,” kata Trisna.

Pembuatannya juga cukup sulit karena harus membuat per lembar yang kemudian disusun sesuai bentuk yang dibuat. Untuk membuat satu lembar prasi, kata Trisna, memakan waktu hingga 2 jam.

Kegiatan pelatihan tersebut menghadirkan puluhan pegiat lontar dan perupa yang berasal dari kawasan Kesiman dan juga alumni Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha.

Ketua Pelaksana Pelatihan, I Wayan Gede Wisnu, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu implementasi pengabdian kepada masyarakat. Ia melihat saat ini seni prasi berkembang di Buleleng dan Karangasem, tetapi di tempat lain belum begitu berkembang.

“Selama ini bahasa Bali lazimnya dituturkan lewat satua atau ditulis. Dan kami melihat akan lebih menarik lagi ditampilkan dalam visualisasi. Kita memiliki komik tradisional bernama prasi yang tidak kalah dengan komik pada umumnya. Beranjak dari sana, kami gelar ini,” tuturnya.

Menurut Wisnu, selama ini generasi yang tertarik pada seni prasi belum begitu banyak. Dia berharap dengan kegiatan ini bisa melahirkan generasi muda yang bergelut dalam seni prasi. “Peluang prasi ini masih terbuka lebar,” katanya.

Baca Juga :  Pelepasan Keberangkatan 236 Calon Jemaah Haji Asal Kota Denpasar

Kelian Penggak Men Mersi, Kadek Wahyudita, mengatakan masih banyak yang perlu dikembangkan dalam dunia seni prasi, termasuk alih wahana. Seni prasi apabila bisa digarap dengan serius, tak hanya melahirkan nilai estetis saja, tapi juga bisa menjadi buah tangan khas Bali.

Bagi Wahyudita, prasi adalah karya monumental Bali yang khas. “Mungkin dalam seni lukis ada lukisan Kamasan, lukisan gaya Nagasepaha, dan lainnya. Namun ada lagi yang khas, yakni prasi ini,” katanya.

Menurut dia, ke depan seni prasi ini harus bisa dibuatkan satu ekosistem yang berkelanjutan. Sehingga seni ini tak hanya berhenti sebagai sebuah karya seni, tapi bisa melahirkan komoditas baru, semisal kaos bergambar prasi.

“Seni prasi ini juga bisa melatih anak-anak untuk memegang pangrupak, sebagai jembatan bagi pemula untuk merangsang dan mengenal lebih jauh tentang lontar,” kata Wahyudita. (dbc)

Share :

Baca Juga

Edukasi

Gerakan Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan, Wujudkan Pesta Demokrasi Menggembirakan

Edukasi

SMA PGRI Blahbatuh Sukses Gelar Parisma Festival II

Edukasi

Siswi SD 28 Dangin Puri Juara 1 Video Kreatif HUT Polwan

Unik Bali

Upacara Melaspas Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih Libatkan 12 Sulinggih

Edukasi

Ayo, Hadiri DTIK Festival 2023 di Lumintang! Ada Banyak Agenda Menarik

Unik Bali

Tawur Agung Pamarisudha Bhumi Bertepatan Tilem Sada Serentak Se-Bali

Komunitas

Jangan Lewatkan Kesanga Fest 2024, Ada Parade 12 Ogoh-ogoh Terbaik di Kota Denpasar

Dari Desa

Silaturahmi Pemuda Loloan, Kedepankan Toleransi Lewat Atraksi Budaya