Home / Turisme

Jumat, 6 September 2024 - 10:45 WIB

Kemenparekraf Sosialisasikan Fitur Panic Button pada Aplikasi Sisparnas dan QR SAR

Kemenparekraf menggelar sosialisasi fitur Panic Button pada Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) dan Quick Response (QR) SAR.

Kemenparekraf menggelar sosialisasi fitur Panic Button pada Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) dan Quick Response (QR) SAR.

KUTA – Guna meningkatkan keamanan dan keselamatan para pengunjung destinasi wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar sosialisasi fitur Panic Button pada Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) dan Quick Response (QR) SAR di Fairfield By Marriott Legian, Kuta, Badung, Bali pada Kamis, 5 September 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan protokol keamanan dan keselamatan yang dibuat dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah setempat, pengusaha dan pelaku wisata, masyarakat lokal, dan stakeholder terkait untuk meningkatkan daya saing di destinasi pariwisata.

Pemanfaatan fitur panic button sanngat penting diterapkan di berbagai daerah destinasi wisata, sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap pemanfaatan fitur panic button kepada Kantor SAR, OPD Pariwisata seluruh Indonesia, serta pelaku pariwisata di daerah.

Baca Juga :  Menparekraf Imbau Masyarakat Terapkan Prosedur CHSE Saat Libur Nataru 2023/2024

Mengingat pentingnya pelaporan pada fitur panic button, maka perlu meminimalisasi pelaporan berita hoaks sehingga penyajian informasi yang dipublikasikan bersifat informatif dan akurat.

Dalam sambutannya, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas menerangkan Indonesia sebagai negara di area “ring of fire” yang mempunyai deretan gunung berapi sehingga memiliki risiko bencana alam yang tinggi.

“Fitur panic button ini sangat bagus, nantinya akan kita integrasikan dengan aplikasi QR SAR sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan yang pasti dapat memberikan rasa aman kepada para wisatawan,” imbuhnya.

Baca Juga :  ITIF Perkuat Realisasi Investasi Hijau Sektor Pariwisata

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto, S.Sos.,M.M. dalam sambutanya pembukaan menjelaskan kolaborasi dengan mitra strategis antar instansi sangat diperlukan untuk mensukseskan sosialisasi fitur panic button. Hal ini dikarenakan setiap destinasi memiliki letak geografis yang berbeda di setiap daerah.

“Beberapa isu kebencanaan menjadi kekhawatiran bagi pengunjung wisata, unsur pentahelik pariwisata harus bersama-sama mensosialisasikan fitur panic button ini, sehingga destinasi wisata tidak hanya asik untuk dikunjungi namun juga memberikan rasa aman kepada pengunjung pariwisata,” tutupnya. (db)

Share :

Baca Juga

Turisme

HUT Café Seminyak Memperkenalkan Festive Brunch Istimewa di Akhir Pekan

Komunitas

Menparekraf Bertemu 24 Komunitas di Bali Bahas Isu Keberlanjutan Lingkungan

Turisme

Nusa Ceningan Miliki Trek Mangrove dan Menara Pandang

Turisme

Wisman Sambut Baik Lovina Festival 2023

Intermeso

Libur Panjang Idul Adha, Mau Ke Mana? Mampir ke Art Centre Yuk! Ini Jadwal PKB Tanggal 28, 29, 30 Juni dan 1, 2 Juli 2023

Dari Desa

Desa Sudaji Terapkan Community Based Tourism

Turisme

Retribusi Rp150 Ribu bagi Wisman untuk Jaga Lingkungan dan Budaya Bali

Turisme

Ayo! Saksikan Sanur Festival pada 19-23 Juli 2023 di Pantai Matahari Terbit